Friday, November 1, 2019

Konsep dan Tugas Perkembangan Berdasarkan Tahap Perkembangan


A.     Pengertian Tugas Perkembangan
Perkembangan mencakup seluruh aspek kepribadian, dan satu aspek dengan yang lainnya saling berinteraksi. Sebagian besar dari perkembangan aspek – aspek kepribadian itu terjadi melalui proses belajar, baik proses belajar yang sederhana dan mudah maupun yang kompleks dan sukar. Suatu proses perkembangan yang bersifat alami, yaitu berupa kematangan, berintegrasi dengan proses penyesuaian diri dengan tuntutan dan tantangan dari luar, tetapi keduanya masih dipengaruhi oleh kesediaan, kemauan dan aspirasi individu untuk berkembang. Ketiganya mempengaruhi penyelesaian tugas – tugas yang dihadapi individu dalam perkembangannya.
Menurut Robert J. Havighurst, tugas perkembangan adalah  tugas yang timbul pada suatu periode tertentu dalam perkembangan seseorang. Tugas perkembangan merupakan petunjuk petunjuk yang memungkinkan seseorang memehami apa yang diharapkan masyarakat dari padanya pada suatu umur tertentu.
Pembagian tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan individu pada tahap perkembangan yaitu ada empat tahap besar perkembangan individu yaitu masa bayi, kanak-kanak awal, kanak-kanak akhir, dan masa remaja. yang terbagi lagi atas dewasa muda, dewasa, dan usia lanjut.
B.     Sumber Tugas Perkembangan
Munculnya tugas-tugas perkembangan, bersumber pada faktor-faktor berikut:
1.    Kematangan fisik, misalnya
a.    Belajar berjalan karena kematangan otot-otot kaki
b.    Belajar bertingkah laku, bergaul dengan jenis kelamin yang berbeda pada masa remaja karena kematangan organ-organ seksual.
2.    Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya
a.    Belajar membaca.
b.    Belajar menulis.
c.    Belajar berhitung.
d.   Belajar berorganisasi.

1.    Tuntutan dari dororngan dan cita-cita individu sendiri, misalnya.    Memilih pekerjaan.
b.    Memilih teman hidup.Tuntutan norma agama, misalnya
a.    Taat beribadah kepada Allah SWT.
b.    Berbuat pada sesama manusia.

A.    Tugas Perkembangan Berdasarkan Tahapan Perkembangan
Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk setiap tahapan perkembangan dari sejak masa bayi sampai remaja dikemukakan oleh Hafighrust sebgai berikut:
1.    Tugas-tugas perkembangan masa bayi
a.    Belajar berjalan. Pada usia sekitar satu tahun, tulang dan otot-otot bayi telah cukup kuat untuk melakukan gerakan berjalan.
b.    Belajar mengambil makanan. Makanan merupakan kebutuhan biologis utama pada manusia.
c.    Belajar berbicara. Bicara merupakan alat berpikir dan komunikasi dengan orang lain.
d.   Belajar mengontrol cara-cara buang air.
e.    Belajar mengetahui jenis kelamin
2.    Tugas perkembangan masa kanak-kanak awal
a.    Menguasai stabilitas jasmaniah. Pada masa bayi, kondisi fisiknya sangat labil dan peka, mudah sekali berubah dan terkena pengaruh dari luar.
b.    Memiliki konsep sosial dan fisik meskipun sederhana.
c.    Belajar hubungan sosial yang baik dengan orang tua, saudara, serta orang-orang dekat lainnya.
d.   Belajar membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik serta pengembangan hati nurani.
3.    Tugas-tugas perkembangan masa kanak-kanak akhir
a.    Belajar keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan. Seperti menangkap, melempar, menendang bola, berenang.
b.    Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individu yang sedang berkembang.
c.    Belajar berkawan dengan teman sebaya untuk bergaul, berkerjasama, dan membina hubungan baik sesama teman.
d. Belajar melakukan peranan-peranan sosial yang diharapkan masyarakat sesuai jenis kelaminnya.
4.    Tugas-tugas perkembangan masa remaja
a.    Mampu menjalin hubungan yang lebih matang dengan sebaya dan jenis kelamin lain.
b.    Mampu melakukan peran-peran sosial sebagai laki-laki dan wanita.
c.    Menerima kondisi jasmaninya dan dapat menggunakannya secara efektif.
d.   Memiliki keberdirisendirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
 
A.     Implikasi Tugas Perkembangan  Dalam Penyelenggaraan Pendidikan
 Aspek-aspek perkembangan peserta didik yang berimplikasi terhadap proses pendidikan akan diuraikan seperti di bawah ini. 
1.    Implikasi Perkembangan Biologis dan Perseptual
Di sinil kita melihat bahwa perkembangan fisik peserta didik memegang peranan yang penting terhadap pendidikan. Dengan demikian, jelaslah bahwa perbedaan perkembangan fisik harus dihadapi dengan cara yang tepat oleh para pendidik. Meskipun tidak sepesat pada masa usia dini, perkembangan biologis maupun perseptual anak terus berlangsung. Pemahaman tentang karakteristik per-kembangan akhirnya membawa beberapa implikasi bagi penyelenggaraan pendidikan di sekolah dasar. Implikasi-implikasi dimaksud khususnya berkenaan dengan penyelenggaraan pembelajaran secara umum, pemeliharaan kesehatan dan nutrisi anak, pendidikan jasmani dan kesehatan, serta penciptaan lingkungan dan pembiasaan berperilaku sehat.
2.    Implikasi Perkembangan Intelektual
Perkembangan intelektual erat kaitannya dengan potensi otak manusia. Menurut Widiasmadi (2010:55), potensi otak manusia hanya tampak delapan persen sebagai pikiran sadar, sedangkan sisanya 92 persen disebut alam bawah sadar. Untuk itu, perkembangan intelektual pada peserta didik perlu dikembangkan.
Proses perkembangan intelektual menurut pendapat Budiamin, dkk. (2009:5) melibatkan perubahan dalam kemampuan dan pola berpikir, kemahiran berbahasa, dan cara individu memperoleh pengetahuan dari lingkungannya. Aktivitas-aktivitas seperti mengamati dan mengklasifikasikan benda-benda, menyatukan beberapa kata menjadi satu kalimat, menghapal doa, memecahkan soal-soal matematika, dan menceritakan pengalaman kepada orang lain merupakan peran proses intelektual dalam perkembangan anak.
3.    Implikasi Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Pada dasarnya bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya berupa bicara, melainkan juga dapat diwujudkan dengan tanda isyarat tangan atau anggota tubuh lainnya yang memiliki aturan sendiri.
Budiamin, dkk. (2009:117) kemudian memaparkan implikasi perkembangan bahasa pada peserta didik. Lihat pula Depdikbud (1999: 147).
1)   Apabila kegiatan pembelajaran yang diciptakan bersifat efektif, maka perkembangan bahasa peserta didik dapat berjalan secara optimal.
2)   Bahasa adalah alat komunikasi yang paling efektif dalam pergaulan sosial.
3)   Meskipun umumnya anak SD memiliki kemampuan potensial yang berbeda-beda, namun pemberian lingkungan yang kondusif bagi perkembangan bahasa sejak dini sangat diperlukan.
4.      Implikasi Perkembangan Kreativitas
Menurut pendapat Galdner (Depdikbud, 1999:88), kreativitas merupakan suatu aktivitas otak yang terorganisasikan, komprehensif, dan imajinatif tinggi untuk menghasilkan sesuatu yang orisinil. Oleh karena itu, kreativitas lebih dikatakan sebagai suatu yang lebih inovatif daripada reproduktif. Oleh sebab itu, Treffinger (Depdikbud, 1999:105) mengemukakan sejumlah pengalaman belajar yang dapat dikembangkan oleh pendidik agar mampu mendorong kreativitas peserta didik, khususnya dalam proses pembelajaran. Hal tersebut antara lain guru diharapkan dapat menyajikan materi pembelajaran, menyiapkan berbagai media, menggunakan pendekatan pembelajaran yang memungkinkan posisi peserta didik sebagai subjek daripada objek pembelajaran, serta mengadakan evaluasi yang tepat sehingga mampu mendukung pengembangan kreativitas peserta didik.
5.    Implikasi Perkembangan Sosial
Manusia menurut pembawaannya adalah makhluk sosial. Sejak dilahirkan, bayi sudah termasuk ke dalam masyarakat kecil yang disebut keluarga. Ketika kecil, mulanya anak-anak hanya mempunyai hak saja. Di dalam rumah tangga ia mempunyai hak untuk dipelihara dan dilindungi oleh orang tuanya. Namun, lama-kelamaan keadaan itu berubah. Anak-anak yang pada mulanya hanya mempunyai hak saja, berangsur-angsur mempunyai kewajiban.
Dilihat dari pemahaman terhadap aspek perkembangan sosial pada peserta didik, terdapat beberapa implikasi menurut Budiamin, dkk. (2009:128), yaitu:
1)   Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyadari dan menghayati pengalaman sosialnya, dapat dilakukan aktivitas-aktivitas bermain peran yang ditindaklanjuti dengan pembahasan di antara mereka;
2)   Keberadaan teman sebaya bagi anak usia sekolah dasar merupakan hal yang sangat berarti, bukan saja sebagai sumber kesenangan bagi anak melainkan dapat membantu mengembangkan banyak aspek perkembangan anak. Ini mengimplikasikan perlunya aktivitas-aktivitas pendidikan yang memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk berdialog dengan sesamanya.
6.    Implikasi Perkembangan Emosional
Emosi menurut Sarwono (Yusuf, 2005:115) merupakan keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afektif, baik pada tingkat lemah maupun pada tingkat yang luas. Baradja (2005:221) kemudian mengemukakan beberapa contoh tentang pengaruh emosi terhadap perilaku individu dalam pembelajaran, di antaranya:
1)   Memperkuat dan melemahkan semangat apabila timbul rasa senang atau kecewa atas hasil belajar yang dicapai
2)   Menghambat konsentrasi belajar apabila sedang mengalami ketegangan emosi
3)   Menggangu penyesuaian sosial apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati
4)   Suasana emosional yang dialami individu semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya di kemudian hari.
7.    Implikasi Perkembangan Moral
Purwanto (2006:31) berpendapat, moral bukan hanya memiliki arti bertingkah laku sopan santun, bertindak dengan lemah lembut, dan berbakti kepada orang tua saja, melainkan lebih luas lagi dari itu. Selalu berkata jujur, bertindak konsekuen, bertanggung jawab, cinta bangsa dan sesama manusia, mengabdi kepada rakyat dan negara, berkemauan keras, berperasaan halus, dan sebagainya, termasuk pula ke dalam moral yang perlu dikembangkan dan ditanamkan dalam hati sanubari anak-anak.
8.    Implikasi Perkembangan Spiritual
Anak-anak sebenarnya telah memiliki dasar-dasar kemampuan spiritual yang dibawanya sejak lahir. Untuk mengembangkan kemampuan ini, pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, untuk melahirkan manusia yang ber-SQ tinggi dibutuhkan pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada perkembangan aspek IQ saja, melainkan EQ dan SQ juga.
Pendidikan pada manusia harus diperhitungkan pula perkembangan rohaninya. Itulah kelebihan manusia yang diberikan oleh Allah Swt., yaitu dianugerahi fitrah (perasaan dan kemampuan) untuk mengenal penciptanya,Fitrah ini berkaitan dengan aspek spiritual.




No comments:

Post a Comment