A.
Pengertian
Tugas Perkembangan
Perkembangan
mencakup seluruh aspek kepribadian, dan satu aspek dengan yang lainnya saling
berinteraksi. Sebagian besar dari perkembangan aspek – aspek kepribadian itu
terjadi melalui proses belajar, baik proses belajar yang sederhana dan mudah
maupun yang kompleks dan sukar. Suatu proses perkembangan yang bersifat alami,
yaitu berupa kematangan, berintegrasi dengan proses penyesuaian diri dengan
tuntutan dan tantangan dari luar, tetapi keduanya masih dipengaruhi oleh
kesediaan, kemauan dan aspirasi individu untuk berkembang. Ketiganya mempengaruhi
penyelesaian tugas – tugas yang dihadapi individu dalam perkembangannya.
Menurut Robert J. Havighurst, tugas
perkembangan adalah tugas yang timbul
pada suatu periode tertentu dalam perkembangan seseorang. Tugas perkembangan
merupakan petunjuk petunjuk yang memungkinkan seseorang memehami apa yang
diharapkan masyarakat dari padanya pada suatu umur tertentu.
Pembagian
tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan individu pada tahap
perkembangan yaitu ada empat tahap besar perkembangan individu yaitu masa bayi,
kanak-kanak awal, kanak-kanak akhir, dan masa remaja. yang terbagi lagi atas
dewasa muda, dewasa, dan usia lanjut.
B.
Sumber
Tugas Perkembangan
Munculnya tugas-tugas perkembangan,
bersumber pada faktor-faktor berikut:
1. Kematangan fisik, misalnya
a.
Belajar berjalan karena kematangan otot-otot kaki
b.
Belajar bertingkah laku, bergaul dengan jenis kelamin
yang berbeda pada masa remaja karena kematangan organ-organ seksual.
2. Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya
a.
Belajar membaca.
b.
Belajar menulis.
c.
Belajar berhitung.
d.
Belajar berorganisasi.
1. Tuntutan dari dororngan dan cita-cita individu
sendiri, misalnya.
Memilih pekerjaan.
b.
Memilih teman hidup.Tuntutan norma agama, misalnya
a.
Taat beribadah kepada Allah SWT.
b.
Berbuat pada sesama manusia.
A. Tugas Perkembangan Berdasarkan Tahapan Perkembangan
Pembagian tugas-tugas perkembangan
untuk setiap tahapan perkembangan dari sejak masa bayi sampai remaja
dikemukakan oleh Hafighrust sebgai berikut:
1. Tugas-tugas perkembangan masa bayi
a.
Belajar berjalan. Pada usia sekitar satu tahun, tulang
dan otot-otot bayi telah cukup kuat untuk melakukan gerakan berjalan.
b.
Belajar mengambil makanan. Makanan merupakan kebutuhan
biologis utama pada manusia.
c.
Belajar berbicara. Bicara merupakan alat berpikir dan
komunikasi dengan orang lain.
d.
Belajar mengontrol cara-cara buang air.
e.
Belajar mengetahui jenis kelamin
2. Tugas perkembangan masa kanak-kanak
awal
a.
Menguasai stabilitas jasmaniah. Pada masa bayi,
kondisi fisiknya sangat labil dan peka, mudah sekali berubah dan terkena
pengaruh dari luar.
b.
Memiliki konsep sosial dan fisik meskipun sederhana.
c.
Belajar hubungan sosial yang baik dengan orang tua,
saudara, serta orang-orang dekat lainnya.
d.
Belajar membedakan mana yang baik dan mana yang tidak
baik serta pengembangan hati nurani.
3. Tugas-tugas perkembangan masa
kanak-kanak akhir
a.
Belajar keterampilan fisik yang diperlukan dalam
permainan. Seperti menangkap, melempar, menendang bola, berenang.
b.
Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri
sendiri sebagai individu yang sedang berkembang.
c.
Belajar berkawan dengan teman sebaya untuk bergaul,
berkerjasama, dan membina hubungan baik sesama teman.
d. Belajar melakukan peranan-peranan sosial yang
diharapkan masyarakat sesuai jenis kelaminnya.
4. Tugas-tugas perkembangan masa remaja
a.
Mampu menjalin hubungan yang lebih matang dengan
sebaya dan jenis kelamin lain.
b.
Mampu melakukan peran-peran sosial sebagai laki-laki
dan wanita.
c.
Menerima kondisi jasmaninya dan dapat menggunakannya
secara efektif.
d.
Memiliki keberdirisendirian emosional dari orang tua
dan orang dewasa lainnya.
A. Implikasi Tugas Perkembangan Dalam Penyelenggaraan Pendidikan
Aspek-aspek perkembangan peserta
didik yang berimplikasi terhadap proses pendidikan akan diuraikan seperti di
bawah ini.
1. Implikasi
Perkembangan Biologis dan Perseptual
Di sinil kita melihat bahwa perkembangan fisik peserta didik memegang
peranan yang penting terhadap pendidikan. Dengan demikian, jelaslah bahwa
perbedaan perkembangan fisik harus dihadapi dengan cara yang tepat oleh para
pendidik. Meskipun tidak sepesat pada masa usia dini, perkembangan biologis
maupun perseptual anak terus berlangsung. Pemahaman tentang karakteristik
per-kembangan akhirnya membawa beberapa implikasi bagi penyelenggaraan
pendidikan di sekolah dasar. Implikasi-implikasi dimaksud khususnya berkenaan
dengan penyelenggaraan pembelajaran secara umum, pemeliharaan kesehatan dan
nutrisi anak, pendidikan jasmani dan kesehatan, serta penciptaan lingkungan dan
pembiasaan berperilaku sehat.
2. Implikasi
Perkembangan Intelektual
Perkembangan intelektual erat kaitannya dengan potensi otak manusia.
Menurut Widiasmadi (2010:55), potensi otak manusia hanya tampak delapan persen
sebagai pikiran sadar, sedangkan sisanya 92 persen disebut alam bawah sadar.
Untuk itu, perkembangan intelektual pada peserta didik perlu dikembangkan.
Proses
perkembangan intelektual menurut pendapat Budiamin, dkk. (2009:5) melibatkan
perubahan dalam kemampuan dan pola berpikir, kemahiran berbahasa, dan cara
individu memperoleh pengetahuan dari lingkungannya. Aktivitas-aktivitas seperti
mengamati dan mengklasifikasikan benda-benda, menyatukan beberapa kata menjadi
satu kalimat, menghapal doa, memecahkan soal-soal matematika, dan menceritakan
pengalaman kepada orang lain merupakan peran proses intelektual dalam
perkembangan anak.
3. Implikasi
Perkembangan Bahasa
Bahasa
merupakan alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Pada dasarnya bahasa
sebagai alat komunikasi tidak hanya berupa bicara, melainkan juga dapat
diwujudkan dengan tanda isyarat tangan atau anggota tubuh lainnya yang memiliki
aturan sendiri.
Budiamin, dkk. (2009:117) kemudian memaparkan implikasi perkembangan bahasa
pada peserta didik. Lihat pula Depdikbud (1999: 147).
1)
Apabila kegiatan pembelajaran yang diciptakan bersifat
efektif, maka perkembangan bahasa peserta didik dapat berjalan secara optimal.
2)
Bahasa adalah alat komunikasi yang paling efektif
dalam pergaulan sosial.
3)
Meskipun umumnya anak SD memiliki kemampuan potensial
yang berbeda-beda, namun pemberian lingkungan yang kondusif bagi perkembangan
bahasa sejak dini sangat diperlukan.
4. Implikasi
Perkembangan Kreativitas
Menurut pendapat Galdner (Depdikbud, 1999:88), kreativitas merupakan suatu
aktivitas otak yang terorganisasikan, komprehensif, dan imajinatif tinggi untuk
menghasilkan sesuatu yang orisinil. Oleh karena itu, kreativitas lebih
dikatakan sebagai suatu yang lebih inovatif daripada reproduktif. Oleh sebab
itu, Treffinger (Depdikbud, 1999:105) mengemukakan sejumlah pengalaman belajar
yang dapat dikembangkan oleh pendidik agar mampu mendorong kreativitas peserta
didik, khususnya dalam proses pembelajaran. Hal tersebut antara lain guru
diharapkan dapat menyajikan materi pembelajaran, menyiapkan berbagai media,
menggunakan pendekatan pembelajaran yang memungkinkan posisi peserta didik sebagai
subjek daripada objek pembelajaran, serta mengadakan evaluasi yang tepat
sehingga mampu mendukung pengembangan kreativitas peserta didik.
5. Implikasi
Perkembangan Sosial
Manusia menurut pembawaannya adalah makhluk sosial. Sejak dilahirkan, bayi
sudah termasuk ke dalam masyarakat kecil yang disebut keluarga. Ketika kecil,
mulanya anak-anak hanya mempunyai hak saja. Di dalam rumah tangga ia mempunyai
hak untuk dipelihara dan dilindungi oleh orang tuanya. Namun, lama-kelamaan
keadaan itu berubah. Anak-anak yang pada mulanya hanya mempunyai hak saja,
berangsur-angsur mempunyai kewajiban.
Dilihat dari pemahaman terhadap aspek perkembangan sosial pada peserta
didik, terdapat beberapa implikasi menurut Budiamin, dkk. (2009:128), yaitu:
1)
Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
menyadari dan menghayati pengalaman sosialnya, dapat dilakukan
aktivitas-aktivitas bermain peran yang ditindaklanjuti dengan pembahasan di
antara mereka;
2)
Keberadaan teman sebaya bagi anak usia sekolah dasar
merupakan hal yang sangat berarti, bukan saja sebagai sumber kesenangan bagi
anak melainkan dapat membantu mengembangkan banyak aspek perkembangan anak. Ini
mengimplikasikan perlunya aktivitas-aktivitas pendidikan yang memberikan banyak
kesempatan kepada peserta didik untuk berdialog dengan sesamanya.
6. Implikasi
Perkembangan Emosional
Emosi menurut Sarwono (Yusuf, 2005:115) merupakan keadaan pada diri
seseorang yang disertai warna afektif, baik pada tingkat lemah maupun pada
tingkat yang luas. Baradja (2005:221) kemudian mengemukakan beberapa contoh
tentang pengaruh emosi terhadap perilaku individu dalam pembelajaran, di
antaranya:
1)
Memperkuat dan melemahkan semangat apabila timbul rasa
senang atau kecewa atas hasil belajar yang dicapai
2)
Menghambat konsentrasi belajar apabila sedang mengalami
ketegangan emosi
3)
Menggangu penyesuaian sosial apabila terjadi rasa
cemburu dan iri hati
4)
Suasana emosional yang dialami individu semasa
kecilnya akan mempengaruhi sikapnya di kemudian hari.
7. Implikasi
Perkembangan Moral
Purwanto (2006:31) berpendapat, moral bukan hanya memiliki arti bertingkah
laku sopan santun, bertindak dengan lemah lembut, dan berbakti kepada orang tua
saja, melainkan lebih luas lagi dari itu. Selalu berkata jujur, bertindak
konsekuen, bertanggung jawab, cinta bangsa dan sesama manusia, mengabdi kepada
rakyat dan negara, berkemauan keras, berperasaan halus, dan sebagainya,
termasuk pula ke dalam moral yang perlu dikembangkan dan ditanamkan dalam hati
sanubari anak-anak.
8. Implikasi
Perkembangan Spiritual
Anak-anak sebenarnya telah memiliki dasar-dasar kemampuan spiritual yang
dibawanya sejak lahir. Untuk mengembangkan kemampuan ini, pendidikan mempunyai
peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, untuk melahirkan manusia yang
ber-SQ tinggi dibutuhkan pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada
perkembangan aspek IQ saja, melainkan EQ dan SQ juga.
Pendidikan pada manusia harus diperhitungkan pula perkembangan rohaninya.
Itulah kelebihan manusia yang diberikan oleh Allah Swt., yaitu dianugerahi
fitrah (perasaan dan kemampuan) untuk mengenal penciptanya,Fitrah ini berkaitan
dengan aspek spiritual.
No comments:
Post a Comment