A. Konsep
Tentang Model Pembelajaran
Berbasis STAD (Student
Teams
Achievement
Division)
1.
Pengertian Model Pembelajaran Berbasis STAD (Student Teams Achievement
Division)
Salah satu model
pembelajaran yang berperan dalam
meningkatkan kerjasama
dan keaktifan
siswa adalah pembelajaran kooperatif. STAD adalah salah satu dari tipe
pembelajaran kooperatif
yang menekankan adanya
kerjasama siswa secara
berkelompok dalam
memecahkan suatu masalah untuk mencapai tujuan belajar. Slavin
(2008:12)
menyebutkan bahwa ”gagasan utama dari STAD
adalah untuk memotivasi
siswa supaya dapat
saling mendukung dan membantu
siswa lain dalam menguasai
Ada beberapa
pengertian dari model
pembelajaran kooperatif tipe
STAD
menurut para ahli
antara lain sebagai berikut:
1). Menurut
wina (2008:242) menjelaskan
bahwa pembelajaran kooperatif
merupakan model pembelajaran menggunakan
sistem pengelompokkan atau
tim
kecil,yaitu antara 4-5 orang yang mempunyai latar belakang kemampuan
akademik, jenis
kelamin, ras atau suku yang berbeda (heterogen).
2). Johnson,
menyatakan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pemanfaatan
kelompok kecil dalam pembelajaran yang
memungkinkan siswa bekerja sama
3). Slavin (dalam Wina,2008:242) mengemukakan dua
alasan bahwa:
pembelajaran
kooperatif merupakan bentuk
pembelajaran yang dapat
memperbaiki
pembelajaran selama ini.
Pertama, beberapa penelitian
membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan
prestasi belajar siswa sekaligus dapat
meningkatkan kemampuan hubungan
sosial, menumbuhkan
sikap menerima kekurangan diri
dan orang lain, serta
dapat meningkatkan harga
diri. Kedua, pembelajaran kooperatif
dapat
merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar, berfikir, memecahkan masalah
dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan.
Pembelajaran
dengan model STAD mampu
menciptakan pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif, dan
menyenangkan bagi siswa selama
proses pembelajaran.
Pembelajaran yang
demikian akan mampu membangkitkan semangat bagi siswa untuk
belajar sehingga
akan berpengaruh terhadap
pencapaian hasil
belajar siswa yang
optimal.
Terdapat beberapa faktor yang
menjadikan model ini mampu menciptakan
suasana
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Faktor tersebut adalah karakter
STAD sebagai
model pembelajaran yang menuntut
kerjasama, pembelajaran berpusat
pada siswa
(Student Centered), dan adanya penghargaan bagi tim terbaik.
Model STAD sangat
menekankan pada kerjasama dalam kelompok belajar. Hal
ini akan menuntut
siswa untuk saling membantu, memberi motivasi, dan saling percaya
satu sama
lain. Pembelajaran yang
menekankan pada kerjasama
akan memberi
kesempatan kepada
siswa untuk belajar bekerjasama, berbagi
pendapat, pengetahuan,
pengalaman,
mendengarkan pendapat orang lain, saling memotivasi dan aktif
dalam
kegiatan pembelajaran.
Bentuk kerjasama dalam
model STAD diwujudkan
dalam
pembentukan tim
belajar siswa.. Fungsi dibentuknya
kelompok adalah agar
siswa
anggota kelompok
dapat bekerjasama menyelesaikan tugas
yang diberikan dan saling
membantu untuk
menguasai materi dengan baik. Hal ini karena sesama siswa memiliki
kesamaan bahasa,
tingkat perkembangan intelektual
dan pengalaman kedekatan
sehingga membuat
siswa lebih mudah memahami materi pelajaran.
Satu faktor
lagi yang menjadikan
STAD sebagai pembelajaran yang
menyenangkan
adalah adanya penghargaan bagi tim
terbaik. Penghargaan ini menjadi
motivator
bagi siswa untuk menjadikan kelompoknya sebagai yang terbaik di kelas.
Kondisi ini akan
menciptakan suasana persaingan yang sehat diantara siswa. Selain itu,
dengan
adanya pemberian penghargaan akan membuat siswa lebih termotivasi untuk
belajar.
Motivasi tinggi yang ada
pada diri siswa akan memberikan pengaruh yang
positif dalam
proses pembelajaran yaitu terhadap hasil belajar siswa.
2.
Ciri-Ciri Model Pembelajaran
Berbasis STAD (Student Teams Achievement
Divisions)
Sebagai salah
satu tipe model
pembelajaran kooperatif, STAD
memiliki
beberapa ciri – ciri yang menjadikan metode
pembelajaran ini berbeda dengan metode
– metode yang lain. Ciri – ciri tersebut (Asmawati, 2011),
yaitu sebagai berikut.
1. Siswa dalam
kelompok diharuskan bekerja sama
untuk menyelesaikan materi
yang diberikan
oleh guru untuk dicari pemecahannya.
2. Kelompok
yang dibentuk merupakan
kelompok yang heterogen,
terutama
dalam hal
akademik, di mana
terdapat siswa yang
memiliki kemampuan
akademik yang
tinggi, sedang, dan kemampuan yang rendah.
3. Kriteria
kelompok heterogen tersebut dapat
ditambahkan dengan perbedaan
dalam jenis
kelamin, suku, maupun ras.
4. Penghargaan yang diberikan oleh guru, lebih
baik berorientasi pada kelompok,
dibandingkan
berorientasi pada siswa
B.
Komponen-Komponen dalam Model Pembelajaran Berbasis STAD
Menurut Robert E.
Slavin (2008: 143) STAD
merupakan salah satu model
pembelajaran
kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik
untuk
permulaan bagi para guru menggunakan pendekatan kooperatif. STAD terdiri
atas lima komponen
utama yaitu sebagai berikut:
1). Presentasi Kelas
Presentasi kelas
dalam STAD berbeda
dari pengajaran biasa
hanya pada
presentasi
tersebut harus jelas-jelas memfokuskan
pada unit STAD. Dengan cara ini,
siswa menyadari bahwa mereka
harus sungguh-sungguh memperhatikan
presentasi
kelas tersebut,
karena dengan begitu akan membantu mereka mengerjakan kuis dengan
baik, dan skor
kuis mereka menentukan skor timnya.
2) Kerja Tim
Tim atau kelompok
tersusun dari 4-5 siswa yang mewakili heterogenitas dalam
kinerja akademik,
jenis kelamin, dan
suku. Fungsi utama tim
adalah menyiapkan
anggotanya agar
berhasil menghadapi kuis. Tim tersebut menyediakan dukungan teman
sebaya untuk kinerja
akademik yang memiliki
pengaruh berarti pada pembelajaran,
serta tim menunjukkan saling peduli dan hormat,
hal itulah yang memiliki pengaruh
berarti pada
hasil-hasil belajar.
3). Kuis
Dalam mengerjakan
kuis siswa tidak dibenarkan saling membantu selama kuis
berlangsung. Hal
ini menjamin agar siswa secara
individual bertanggung jawab untuk
memahami bahan
ajar tersebut.
4). Skor
Perbaikan
Individual Setiap siswa dapat menyumbang poin maksimum kepada
timnya dalam sistem
penskoran, namun tidak seorang
siswa pun dapat melakukan
seperti itu tanpa
menunjukkan perbaikan atas kinerja masa lalu. Setiap siswa diberikan
sebuah skor
dasar, yang dihitung
dari kinerja rata-rata
siswa pada kuis
serupa
sebelumnya.
Kemudian siswa memperoleh poin untuk
timnya didasarkan pada berapa
banyak skor kuis
mereka melampaui skor dasar mereka.
5). Pemberian Penghargaan
Guru dapat
memberikan sertifikat atau
bentuk penghargaan lain
kepada
kelompok siswa yang
berhasil mencapai kriteria yang
sudah ditentukan oleh guru.
Menurut Slavin
dalam Nurmahni Harahap (2013: 14) mengatakan bahwa penghargaan
atas
keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh
guru dengan melakukan tahapan-
tahapan sebagai
berikut :
1). Menghitung skor individu. Skor ini
digunakan untuk mengetahui
seberapa besar
perkembangan
belajar siswa.
2). Menghitung skor kelompok. Skor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata
skor perkembangan
anggota kelompok.
3). Pemberian
pengakuan kelompok Setelah masing-masing
memperoleh predikat,
guru memberikan penghargaan kepada
masing-masing kelompok sesuai
predikatnya.
Pengakuan dari guru merupakan salah satu cara
untuk memberikan
motivasi kepada
siswa untuk melakukan kompetisi yang positif.
C. Prinsip
dan Langkah-langkah Dalam Model Pembelajaran Berbasis
STAD
(Student Teams
Achievement Division)
1.
Prinsip Model Pembelajaran
Berbasis STAD (Student Teams Achievement
Division)
STAD merupakan variasi
pembelajaran kooperatif
dengan membagi siswa menjadi kelompok
secara heterogen beranggotakan empat-lima
siswa dengan
beragam kemampuan
yang berbeda. Guru memberikan
suatu penjelasan dan
permasalahan kepada
siswa di dalam
kelompok dan memastikan
bahwa semua
anggota
kelompok dapat menguasai permasalahan
tersebut.
Gagasan utama
STAD adalah memacu
siswa agar saling
mendorong dan
membantu
satu sama lain untuk menyelesaikan yang diberikan oleh guru. Jika siswa
menginginkan
kelompoknya memperoleh hadiah maka mereka harus membantu teman
sekelompok dalam
mempelajari pelajaran. Siswa diberi
waktu untuk bekerja
sama
setelah pelajaran
diberikan oleh guru, tetapi tidak
saling membantu ketika menjalani
kuis, sehingga setiap siswa
harus menguasai materi yang diberikan
(Slavin, 1995).
Model kooperatif
tipe STAD merupakan pendekatan yang
menekankan pada aktivitas
dan
interaksi di antara siswa
untuk saling memotivasi dan saling
membantu dalam
menguasai materi
pembelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
2.
Langkah-Langkah Dalam Model
Pembelajaran Berbasis STAD
(Student
Teams Achievement Division)
Menurut Slavin (dalam
Zainuris, 2007:8) mengemukakan
langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah:
1). Guru menyampaikan materi pelajaran
2). Guru
membentuk beberapa kelompok,
setiap kelompok terdiri
dari empat sampai lima orang
siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda
3). Bahan atau materi yang telah dipersiapkan
didiskusikan dalam kelompok untuk
mencapai kompetensi dasar
4). Guru
memfasilitasi siswa dalam
bentuk rangkuman, mengarahkan,
dan memberikan penegasan pada materi pelajaran yang telah dipelajari
5). Guru memberikan tes atau kuis kepada siswa secara individu
6). Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok berdasarkan perolehan nilai hasil belajar
individu dari skor dasar ke skor kuis berikutnya.
Sedangkan menurut
Maidiyah (1998: 7-13)
langkah-langkah pembelajaran
kooperatif tipe
STAD adalah sebagai berikut:
1).
Persiapan STAD
a.
Materi pembelajaran kooperatif metode STAD
dirancang sedemikian
rupa untuk
pembelajaran secara kelompok.
Sebelum menyajikan materi
pembelajaran, dibuat lembar
kegiatan (lembar diskusi) yang
akan dipelajari
kelompok kooperatif dan lembar
jawaban dari lembar kegiatan tersebut.
b Menetapkan
siswa dalam kelompok.
Kelompok siswa merupakan
bentuk
kelompok yang heterogen. Setiap
kelompok beranggotakan 4-5
siswa yang
terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Guru tidak
boleh membiarkan
siswa memilih kelompoknya sendiri karena akan cenderung
memilih teman
yang disenangi saja.
c. Menentukan Skor Awal. Skor
awal siswa dapat diambil melalui Pre
Test yang
dilakukan guru sebelum pembelajaran kooperatif metode STAD
dimulai atau
dari skor tes paling akhir yang
dimiliki oleh siswa.
d Kerja Sama. Kerja sama kelompok Sebelum
memulai pembelajaran kooperatif,
sebaiknya diawali
dengan latihan-latihan kerja
sama kelompok. Hal
ini
merupakan
kesempatan bagi setiap kelompok
untuk melakukan hal-hal yang
menyenangkan dan
saling mengenal antar anggota kelompok.
d Kerja Sama. Kerja sama kelompok Sebelum
memulai pembelajaran kooperatif,
sebaiknya diawali
dengan latihan-latihan kerja
sama kelompok. Hal
ini
merupakan
kesempatan bagi setiap kelompok
untuk melakukan hal-hal yang
menyenangkan dan
saling mengenal antar anggota kelompok.
e. Jadwal Aktivitas.
STAD terdiri atas lima kegiatan pengajaran yang teratur, yaitu
penyampaian materi
pelajaran oleh guru, kerja
kelompok, tes penghargaan
kelompok dan
laporan berkala kelas.
2).
Mengajar
Setiap pembelajaran
dalam STAD dimulai
dengan presentasi kelas,
yang
meliputi
pendahuluan, pengembangan, petunjuk praktis, aktivitas kelompok, dan kuis.
Dalam presentasi
kelas, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
a. Pendahuluan
1. Guru menjelaskan kepada siswa apa
yang akan dipelajari dan mengapa hal
itu penting
untuk memunculkan rasa
ingin tahu siswa.
Hal ini dapat
dilakukan dengan
cara memberi teka-teki, memunculkan
masalah-masalah
yang berhubungan
dengan materi dalam
kehidupan sehari-hari, dan
sebagainya.
2. Guru dapat
menyuruh siswa bekerja dalam kelompok
untuk menentukan
konsep atau untuk
menimbulkan rasa senang pada pembelajaran.
b. Pengembangan
1. Guru menentukan tujuan-tujuan yang ingin
dicapai dari pembelajaran.
2. Guru menekankan bahwa yang diinginkan adalah agar siswa mempelajari
dan memahami
makna, bukan hafalan.
3.
Guru memeriksa pemahaman siswa sesering mungkin dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan.
4. Guru menjelaskan mengapa jawabannya benar
atau salah.
5. Guru melanjutkan materi jika siswanya
memahami pokok masalahnya.
c. Praktek terkendali
1.
Guru menyuruh siswa mengajarkan soal-soal
atau jawaban pertanyaan-
pertanyaan yang
diajukan oleh guru.
2.
Guru memanggil siswa
secara acak untuk
menjawab pertanyaan atau
menyelesaikan soal-soal
yang diajukan oleh
guru. Hal ini
akan
menyebabkan siswa
mempersiapkan diri untuk menjawab
pertanyaan atau
soal-soal yang
diajukan.
3.
Guru tidak perlu
memberikan soal atau
pertanyaan yang lama
penyelesaiannya
pada kegiatan ini. Sebaliknya siswa mengerjakan satu atau
dua soal, dan
kemudian guru memberikan umpan balik.
3).
Kegiatan Kelompok
a. Pada hari pertama kegiatan kelompok
STAD, guru sebaiknya menjelaskan apa
yang dimaksud
bekerja dalam kelompok, yaitu:
1.
Siswa mempunyai tanggung jawab
untuk memastikan bahwa teman dalam
kelompoknya telah
mempelajari materi dalam
lembar kegiatan yang
diberikan oleh
guru.
2.
Tidak seorang pun siswa selesai
belajar sebelum semua anggota kelompok
menguasai
pelajaran.
3.
Mintalah bantuan kepada teman
satu kelompok apabila
seorang anggota
kelompok
mengalami kesulitan dalam memahami
materi sebelum meminta
bantuan kepada
guru.
b.
Guru dapat mendorong siswa dengan
menambahkan peraturan- peraturan lain
sesuai
kesepakatan bersama. Selanjutnya kegiatan yang dilakukan guru adalah:
1. Guru meminta siswa berkelompok dengan teman
sekelompoknya.
2. Guru
memberikan lembar kegiatan
(lembar diskusi) beserta
lembar
jawabannya.
3.
Guru menyarankan siswa
agar bekerja secara berpasangan
atau dengan
seluruh anggota
kelompok tergantung pada tujuan yang
dipelajarinya. Jika
ada seorang
teman yang belum
memahami, teman sekelompoknya
bertanggung jawab
untuk menjelaskan.
4.
Tekankanlah bahwa lembar
kegiatan (lembar diskusi)
untuk diisi dan
dipelajari.
c.
Guru melakukan pengawasan kepada
setiap kelompok selama siswa bekerja
dalam kelompok.
Sesekali guru mendekati
kelompok untuk mendengarkan
bagaimana anggota
kelompok berdiskusi.
3.
Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis
STAD (Student
Teams Achievement Divisions)
Suatu model
pembelajaran mempunyai keunggulan dan kekurangan. Demikian
pula dengan
model pembelajaran kooperatif
tipe Student Teams
Achievement
Divisions (STAD). Berikut ini
beberapa keunggulan
Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD menurut
Slavin (1997: 17) :
a. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung
tinggi norma-
norma kelompok.
b. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat
untuk berhasil bersama.
c. Aktif
berperan sebagai tutor sebaya
untuk lebih meningkatkan keberhasilan
kelompok.
d. Interaksi antar siswa
seiring dengan peningkatan
kemampuan mereka dalam
berpendapat.
Selain
keunggulan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD juga memiliki
kekurangan,
diantaranya adalah :
a. Membutuhkan waktu yang lebih lama bagi siswa
sehingga sulit mencapa target
kurikulum.
b Membutuhkan waktu yang lebih lama bagi guru
sehingga pada umumnya guru
tidak mau
menggunakan pembelajaran kooperatif.
a. Membutuhkan
kemampuan khusus guru
sehingga tidak semua
guru dapat
melakukan
pembelajaran kooperatif.
b. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya
sifat suka bekerja sama .
No comments:
Post a Comment